k

Rabu, 15 Maret 2023

KISAH PEREMPUAN YANG SELALU BICARA DENGAN AYAT SUCI AL QURAN

 
Abdullah bin Mubarok, ahli fiqih, hadits dan sekaligus sufi besar yang lahir tahun 181 H mempunyai pengalaman menarik. Suatu ketika ia menuturkan kisahnya:

 

Satu ketika, aku ingin menjalankan ibadah haji dan ziarah ke kuburan Baginda Nabi Muhammad ﷺ. Tiba-tiba di tengah jalan, aku menemukan gundukan hitam. Aku dekati, aku teliti lebih lanjut, ternyata ia seorang perempuan tua. Ia mengenakan baju dan kerudung berbahan wol.

 

Aku sapa dia

 

السَّلَامُ عَلَيْكِ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَركَاتُهُ

 

Wanita itu menjawab:

 

سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ

 

Artinya: “(Kepada mereka dikatakan) ‘Salam’, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang” (QS Yasin 58).

 

Abdullah bin Mubarak mendoakan, “Semoga anda selalu dikasihi oleh Allah.” Ia mencoba memulai dengan sebuah pertanyaan yang kemudian terjadi perbincangan antara Ibnu Mubarak dan wanita tua tersebut.

 

“Anda sedang apa di sini?” telisik Ibnu Mubarak.

 

Wanita tersebut menjawab, namun tidak dengan kalimat standar. Terdengar jelas oleh Ibnu Mubarak, wanita tua ini lagi-lagi membacakan ayat:

 

مَنْ يُضْلِلِ اللهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ

 

Artinya: “Barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang bisa memberikan petunjuk kepadanya” (QS al-A’raf: 186).

 

Aku menjadi tahu, kata Ibnu Mubarak, bahwa wanita ini adalah orang yang sedang tersesat di jalan. Kutanya dia lebih dalam, “Anda ini sebenarnya mau ke mana?”

 

Ibu tua menjawab:

 

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya: “Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS Al-Isra’: 1).

 

Aku menjadi tahu, ia sudah menjalankan ibadah haji dari kawasan Masjidil Haram, Makkah. Berikutnya, ia hendak melanjutkan perjalanan menuju Baitul Aqsha, Palestina. Aku tanyakan lagi, “Berapa lama anda di sini?”

 

Ia menjawab:

 

ثَلَاثَ لَيَالٍ سَوِيًّا

 

Artinya: “... dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat" (QS Maryam: 10).

 

Aku bilang kepadanya, “Aku tidak melihat ada makanan di sekitar anda sini.”

 

Jawabnya:

 

هُوَ يُطْعِمُنِي وَيَسْقِينِ

 

Artinya: “Dialah (Allah) yang memberikan makanan dan minuman (kepadaku)” (QS As-Syu’ara’: 79)

 

“Di sini, anda berwudhu dengan apa?”

 

فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا

 

Artinya: “Kemudian kalian tidak menemukan air, maka bertayammumlah dengan debu yang baik [suci]. (QS An-Nisa’: 43)

 

Ayat ini menunjukkan bahwa dia tidak mendapatkan air, kemudian ia bertayammum memakai debu yang suci. Aku kembali bertanya “Aku membawa bekal makanan. Apakah anda berkenan?”

 

Dia ternyata berpuasa. Wanita itu menyitir potongan ayat:

 

ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ

 

Artinya: “Kemudian sempurnakan puasa kalian sampai masuk malam hari.” (QS Al-Baqarah: 187)

 

“Loh, ini kan bukan bulan Ramadhan. Kenapa anda puasa?”

 

Dijawab dengan ayat:

 

وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ

 

Artinya: “Barangsiapa mengerjakan kebaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri dan Maha Mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 158)

 

Dengan ayat ini, wanita tersebut dapat diketahui bahwa ia sedang mengerjakan puasa sunnah. “Kita ‘kan diperbolehkan membatalkan puasa ketika bepergian?.” Tanya aku lebih lanjut.

 

وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

 

Artinya: “Puasa kalian itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 184)

 

“Kenapa anda ini tidak mau bicara seperti aku berbicara kepada anda?”

 

Jawabnya:

 

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

 

Artinya: “Tidak ada suastu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)” (QS Qaf: 18).

 

“Dari suku mana anda ini?”

 

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

 

Artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya” (QS Al-Isra’: 36).

 

Ayat ini menunjukkan bahwa asal usul dia jika dijelaskan, tidak mungkin akan bisa diketahui oleh Ibnu Mubarak.

 

“Anda saat ini tersesat di jalan yang keliru. Maukan anda aku bantu untuk sampai ke tanah halal (area di luar tanah haram)?.”

 

Ia menjawab:

 

لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ يَغْفِرُ اللَّهُ لَكُمْ

 

Artinya: “Pada hari ini tidak ada cercaan bagi kalian. Mudah-mudahan Allah mengampuni kalian” (QS Yusuf: 92).

 

Maksudnya berarti di memberikan akses bantuan penyelamatan ke jalan yang semestinya.

 

“Mau tidak, jika engkau aku naikkan ke atas unta aku supaya anda ini bisa menyusul rombongan anda?”

 

Jawab wanita tua:

 

وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ

 

Artinya: “Apa pun yang kalian lakukan dari kebaikan, pasti diketahui oleh Allah” (QS Al-Baqarah: 197).

 

Kemudian aku tundukkan kepada onta aku. Wanita itu tiba-tiba berkata:

 

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ

 

Artinya: ‘Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya” (QS An-Nur: 30).

 

Kemudian ku tahan pandanganku menghindar dari memandangnya. Ku katakan kepadanya “Naiklah!”. Saat ia hendak naik, tiba-tiba onta mendadak bangkit dan kemudian lari. Hal ini menyebabkan bajunya sobek. Ia kemudian mengatakan:

 

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ

 

Artinya: “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri” (As-Syura: 30).

 

“Aku mohon anda bersabar. Aku akan menundukkannya kembali.”

 

Wanita menjawab:

 

فَفَهَّمْنَاهَا سُلَيْمَانَ

 

“Maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat)” (QS Al-Anbiya: 79).

 

Itu tandanya wanita tersebut memahami keadaan. “Kemudian aku tundukkan ontaku. Wanita lalu menaikinya. Setelah berada di atas onta. Ia membaca:

 

سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

 

"Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami". (QS Az-Zukhruf: 13-14)

 

Kupegang kendali unta, aku berjalan sembari berteriak. Wanita itu pun kemudian menegur dengan ayat:

 

وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ

 

Artinya: “Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu” (QS Luqman: 19).

 

Mungkin maksud dia, tidak boleh kerasa-keras. Kemudian aku berjalan santai, pelan-pelan sambil mendendangkan sebuah sya’ir. Ia pun membaca ayat lain lagi:

 

فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ

 

Artinya: “Karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran” (QS Al-Muzzammil: 20).

 

Habis itu, aku katakan kepadanya, “Anda ini telah diberikan kebaikan.” Ia menjawab:

 

وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ

 

Artinya: “Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).”

 

Saat aku sejenak sudah jalan, aku tanya dia, “Apakah ada punya suami?.”

 

Dia menjawab

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَسْأَلُوا عَنْ أَشْيَاءَ إِنْ تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ

 

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu” (QS Al-Maidah: 101).

 

Habis mendapat jawaban demikian, aku menjadi diam seribu kata. Aku sama sekali tidak berbincang-bincang lagi dengan dia sampai kemudian kita bertemu dengan rombongan dia. Baru setelah itu, saya tanyakan padanya, “Ada siapa kamu yang ada di kafilah itu?”

 

Dia menjawab:

 

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا

 

Artinya: “Harta dan anak-anak merupakan perhiasan dunia” (QS Al-Kahfi: 46).

 

“Atas jawaban itu, aku menjadi tahu kalau di rombongan tersebut terdapat anaknya. Kutanyakan padanya ‘tugas apa yang ia emban selama perjalanan haji?’”

 

Jawabnya:

 

وَعَلَامَاتٍ وَبِالنَّجْمِ هُمْ يَهْتَدُونَ

 

Artinya: “Dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk” (QS An-Najm: 16).

 

“Saya menjadi tahu, bahwa anaknya menjadi guide rombongan. Lalu saya bawa dia menuju perkemahan. Dia lagi-lagi saya lempari pertanyaan ‘Siapa kamu yang ada di situ?’”

 

Jawabnya dengan bertubi-tubi:

 

وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا

 

Artinya: “Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya” (QS An-Nisa’: 125).

 

وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا

 

Artinya: “Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung” (QS An-Nisa’: 164).

 

يَا يَحْيَى خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ

 

Artinya: “Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh” (QS Maryam: 12).

 

“Seketika itu, aku panggil ‘Ibrahim, Musa, Yahya!. Tiba-tiba saya kedatangan pemudan yang berbinar laksana rembulan. Mereka menerimaku. Setelah aku duduk bersama mereka, wanita yang aku hantarkan tadi membaca ayat:

 

فَابْعَثُوا أَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هَذِهِ إِلَى الْمَدِينَةِ فَلْيَنْظُرْ أَيُّهَا أَزْكَى طَعَامًا فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِنْهُ

 

Artinya: “Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu” (QS Al-Kahfi: 19).

 

“Memang, kemudian salah satu di antara anak-anaknya itu kemudian keluar dan kemudian pulang dengan membawa makanan dan disajikan kepadaku. Wanita itu menyuruh:

 

كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ

 

Artinya: "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu" (QS Al-Hâqqah: 24).

 

“Sekarang, makanan kalian bagi saya merupakan sesuatu yang haram saya makan sampai kalian memberikan informasi tentang ibu ini yang sebenarnya.”

 

Di antara mereka ada yang menjelaskan “Iya, begini. Ini adalah ibu kami. Sejak 40 tahun yang lalu beliau tidak berkenan berbicara kecuali dengan Al-Qur’an. Beliau kawatir jika terpeleset yang bisa menjadikan Allah yang Mahakasih marah kepadanya. Maha suci Allah yang kuasa terhadap apa saja yang Ia kehendaki.”

 

Aku jawab itu “Hal itu merupakan anugerah Allah yang Ia berikan kepada orang yang Ia kehendaki. Allah yang mempunyai anugerah yang Agung.”

 

Semoga kita bisa mengambil pelajaran, berkah dan manfaatnya. Amin. Wallahu a’lam.

 


Ustadz Ahmad Mundzir, pengajar di Pesantren Raudhatul Quran an-Nasimiyyyah, Semarang

 

Aswady chairullah 

Kamis 16 Maret 2023

10:02 wib

Rabu, 01 Maret 2023

ALLAH MAHA PENCIPTA

Alhamdulillah sob, admin sudah aktif lagi dalam membina blogger me.

Mulai hari ini admin berniat untuk menulis blog hingga seratus article

 Hari ini harus posting satu blog...

 

Langsung aja ya

Kita sebagai manusia makhluk ciptaan tuhan yakni Allah SWT, Rab kita sangat perlu pertolongan dari Sang pencipta.

Yang menciptakan alam jagat raya.

Pencipta Alam semesta.

Pencipta bintang-bintang.

pencipta matahari.

pencipta bulan

pencipta planet-planet

Semua yang dilangit adalah ciptaannya.

Bumi yang kita huni dan segala isinya juga made in Allah.

Alam ini adalah pembuktian adanya Allah yang maha Haq, Al Haqq. Rabbul 'alamin.

Bumi, gunung2, lautan, samudra, bukit2, lembah, pohon2, air, batu, pasir, Isi bumi, tumbuh-tumbuhan, segala hewan, ikan-ikan dilaut,dan semua makhluk yang berjalan diatas bumi adalah ciptaan Al Haqq yang maha benar, Azh zhahiir lagi nyata.

Dari makhluk yang terkecil hingga makhluk yang terbesar diciptakan oleh Nya.

Dari makhluk yang tampak oleh mata hingga makhluk yang tak terlihat oleh mata.

Dari makhluk yang bergerak maupun yang diam.

Dari makhluk yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa

Ada makhluk ciptaan Allah yang berjalan dengan kedua kaki, ada yang berjalan dengan empat kaki, ada yang berjalan dngan banyak kaki dan bahkan ada yang berjalan dengan perutnya tanpa kaki.

Kuman, amuba dan bakteri juga ciptaan_Nya. Saking kecilnya juga tak terlihat oleh panca indra.

Api, air, angin, udara, asap, debu, pasir, batu, tanah, kerikil, salju, es, embun , air hujan semua ciptaanNya, berasal dariNya dan Ialah yang menurunkannya.

Segala macam buah-buahan baik yang manis, yang asam, yang asin, yang pahit semua diciptakan oleh Allah untuk manusia. Ada yang Allah buat buahnya berwarna merah, ada hijau, ungu,kuning dan merah jambu.

Bunga yang beraneka warna dan berbeda-beda harum baunya. Semua itu Aku yang buat kata Allah yang maha Esa

"Afaraaytum maa tahrutsuun"

"Terangkanlah kepada oleh kalian tentang apa yang kalian tanam"

"Aantum tazra'uunahuu am Nahnuz zaari'uun"

Kaliankah yang menumbuhkannya atau kami yang menumbuhkan? surat Al Waaqi'ah

Tentu saja Engkau Ya Allah.

Manusia yang Allah beri akal pikiran juga tidak terlepas dari ciptaan Allah, begitu banyaknya manusia yang hidup dari dahulu kala zamannya buyut manusia nabi adam 'alaihissalam hingga kiamat nanti manusia yang terakhir kali hidup dan setelah itu manusia punah. Dari bayinya, anak2,remaja,dewasa,muda,tua,laki2 wanita, orang desa,orang kota,orang miskin maupun orang kaya,orang aceh dan orang jawa,orang malaysia maupun orang indonesia tak terkecuali semua yang masih hidup didunia delapan miliar orang maupun yang sudah mati semua adalah ciptaan_Mu Ya Allah.

Manusia itu diberinya mata,dibuatkannya telinga, akal pikiran untuk berpikir, rambut, hidung,mulut,lidah,gigi, bulu mata, leher, tangan, jari tangan dan kuku,kaki dan jari2 kaki, jasad dan ruh, jiwa serta nafsu. Hati, jantung, paru2 dan semua organ tubuh adalah juga diciptakan oleh Allah

 Yang mana setiap satu saja jika dicopot fungsinya maka manusia akan kelabakan, memang seharusnya nikmat2 tersebut harus kita syukuri.

Jika ada orang datang kepada sobat dan meminta kepada sobat agar mencopot sebelah mata sobat untuk dibeli dengan harga uang seratus milyar atau satu trilyun , apakah sobat mau menjualnya ? Ana kira kalaupun sobat mau menjualnya berarti sobat mau berjalan dan melihat dunia ini dengan sebelah mata, Na'uudzubillaahu min dzaalik.

Lihatlah Ikan, pernahkan terbayangkan oleh sobat berapa banyaknya ikan dilaut yang dari dulu hingga sekarang tak habis2 , padahal setiap harinya selalu ditangkap oleh manusia.Bumi kita ini dua pertiganya lautan. Siapa lagi yang mencipta ikan2 dan lautan itu kalau bukan Allah. Dia juga yang memberikan Rizki kepada ikan2 itu.

 


Laa ilaaha illal llaaah..

muhammadurrasuulullaah..

 

I love You Allah SWT is my Rabb is The Great

Also,  i love Your creation.

Article me.


15:44 wib