k

Senin, 25 Desember 2023

Kisah inspiratif 3

 YANG LEBIH BAIK


Seorang ulama ditanya oleh muridnya: “Adakah
yang lebih baik daripada uang?”
“Ada!” jawab sang ulama.
“Apakah itu?” tanya muridnya lagi.
“Pemberiannya!"

 Catatan : 

Semangat dunia wal akhirah.


Kisah inspiratif 12

 KEDUDUKAN ULAMA

Urwah bin Zubair adalah seorang ulama dari
golongan tabi’in (pengikut para sahabat nabi) dan
juga keponakan serta murid Aisyah r.a. Setiap hari
dia mengajar dan terus mengajar. Pada suatu hari
dia memasuki taman yang sangat indah milik Sul-
tan Abdul Malik bin Marwan.
Urwah berkata: “Tuan! Alangkah indahnya ta-
man ini!”
Sultan menjawab: “Anda lebih indah daripada
taman ini, karena taman ini berbuah satu tahun
hanya satu kali, sedangkan Anda memberikan buah
setiap hari!”

Kisah inspiratif 11

 TETAP SAJA TIDAK MAU
TAHU!

Dr. Mushthafa as-Subai’iy berkata: Ketika aku
berkunjung ke suatu Lembaga Pendidikan Nasrani,
berlangsunglah dialog panjang antara aku dengan
salah seorang romo yang menjadi direkturnya.
Dan, di akhir dialog aku bertanya: “Dalam
buku-buku pelajaran sekolah saudara-saudara selalu
saja saudara-saudara melakukan penghinaan-peng-
hinaan pada Islam dan nabinya, mengapa hal itu
selalu saudara-saudara lakukan?”
Romo itu menjawab: “Karena kami orang Barat
yang tidak bisa menghormati seorang laki-laki ber-
istrikan sembilan orang perempuan (maksudnya
Nabi Muhammad Saw.).”
As-Suba’iy kembali bertanya: “Bisakah sau-
dara-saudara menghormati Nabi Daud a.s. dan
Nabi Sulaiman a.s.?”
Romo menjawab: “Oh... bisa sekali, dan kedua-
duanya memang disebutkan di dalam Kitab Per-
janjian Lama (Taurat).”

As-Suba’iy berkata: “Tapi Nabi Daud a.s. ber-
istri sembilan puluh sembilan dan bahkan disem-
purnakan menjadi seratus orang perempuan, seperti
juga diterangkan di dalam Kitab Perjanjian Lama
(Taurat). Sementara Nabi Sulaiman a.s. mempunyai
tujuh ratus orang istri, dan ditambah dengan tiga
ratus orang hamba sahaya perempuan.
Mengapa Anda bisa menghormati seorang laki-
laki dengan seribu istri tapi tidak bisa menghormati
seseorang yang beristri sembilan orang, yang delapan
orang di antaranya adalah janda-janda tua dan hanya
satu orang saja yang perawan dengan perkawinan
yang dilatarbelakangi oleh maksud kemaslahatan
sosial dan keagamaan!?”
Dan romo pun terdiam, tidak bisa menjawab.

Catatan : ada hadits mengatakan semua istri nabi itu 15 ada 4 yang diceraikan, riwayat lain 11, riwayat lain 11 ditambah maria al qibtiyah dan nanti didalam surga rasulullaah saw menikah lagi dengan 4 istri : Menikah kembali dengan Khadijah, Maryam binti imran siperawan ibunda isa as, asiyah istrinya fir'aun dan saudari musa as.

Subhaanallaah ya ..itu lain lagi bidadari2nya..
Heeeeeeuuuhhh.....ku ummatmu ya rasul
Aswady chairulllah.

Kisah inspiratif 10

 TERPOJOKNYA SANG
PANGLIMA

Pada suatu hari al-Hajjaj (panglima yang sa-
ngat kejam) melakukan inspeksi ke daerah-daerah
sampai masuk ke kampung-kampung. Di tengah
perjalanan, dia berhenti untuk beristirahat di dekat
sebuah mata air antara Makah dan Madinah.
“Carilah seseorang untuk makan bersamaku!”
perintah al-Hajjaj kepada seorang pengawalnya.
Setelah mencari-cari, pengawal itu mendapati
seorang penggembala yang sedang tiduran di antara
dua batu besar. Penggembala itu kemudian diba-
ngunkan.
“Ikutilah aku! Kamu dicari oleh panglima!”
kata sang pengawal.
“Kemarilah kamu, hai Penggembala. Mari kita
makan bersama!” ajak al-Hajjaj setelah penggem-
bala itu berada di hadapannya.
“Aku sedang diajak oleh orang yang lebih mulia
dari Anda!” jawab si penggembala.

Al-Hajjaj sangat marah dan berkata: “Siapakah
dia!”
“Allah mengajak aku berpuasa. Jadi hari ini aku
berpuasa,” jawab si penggembala.
“Dalam hari sepanas ini kamu berpuasa?”
“Benar, aku berpuasa untuk bekal hari yang
sangat jauh lebih panas,” ucap si penggembala.
“Berbukalah hari ini, dan berpuasalah besok
hari!” ajak al-Hajjaj.
“Apakah Panglima menjamin bahwa besok
aku masih hidup?” tanya si penggembala.
“Itu di luar kekuasaanku,” jawab al-Hajjaj.
“Mengapa Tuan memerintahkan aku untuk
mengganti kekinian dengan masa depan yang di
luar kekuasaan Tuan?” tanya si penggembala.
“Karena aku ingin mengajak kamu makan
enak,” kata al-Hajjaj.
“Yang menjadikan masakan itu enak bukan
juru masak Anda,” ucap si penggembala.
“Siapakah yang membuatnya menjadi enak?”
“Sehat. Itulah yang membuatnya menjadi enak,”
jawab si penggembala.
Al-Hajjaj pun berkata: “Sialan! Belum pernah
aku merasa terpojok seperti hari ini. Usirlah dia!”

Kisah inspiratif 9

 SEKARANG KAMU SAMA
DENGANKU

Abdullah bin Ja’far berkata kepada seorang
hamba sahayanya: “Aku akan memerdekakan kamu
semata-mata karena Allah SWT, dan aku akan se-
gera menulis pernyataannya.”
“Aku mau dimerdekakan, tapi dengan syarat!”
kata hamba sahaya.
“Baiklah, apakah syaratmu itu?” tanya Abdullah
bin Ja’far.
“Syarat itu semata-mata untuk lebih mende-
katkan diri Tuan kepada Allah,” jawab hamba sahaya.
“Baiklah, imlakkan syarat itu kepadaku!” ujar
Abdullah bin Ja’far.
“Tulislah Tuan: Semula kamu adalah milikku,
kini kukembalikan dirimu kepada yang telah mem-
berikanmu kepadaku, dan kini kamu adalah sama
dengan diriku!” kata hamba sahaya.

Abdullah bin Ja’far tertegun sejenak, lalu me-
nulisnya dengan rasa kagum.

Kisah Inspiratif 8

 TAHU DIRILAH!

Sultan Yazid bin al-Muhallab bersama anaknya,
Muawiyah, lewat di suatu desa dan tanpa disengaja
mampir pada seorang perempuan tua. Perempuan
tua itu menjamu mereka dengan memotong seekor
kambing.
Usai makan, Yazid bertanya kepada anaknya:
“Hai Muawiyah! Membawa uang berapa kamu
sekarang?”
“Seluruhnya delapan ratus dinar, Ayah!” jawab
Muawiyah.
“Berikanlah semuanya kepada ibu tua ini!”
kata Yazid.
“Ayah! Ayah sedang membutuhkan orang-
orang terpelajar dan itu tidak akan diperoleh kecu-
ali dengan uang, sedangkan dia cuma perempuan
tua dari desa yang tidak mengenal ayah. Baginya
cukup uang sedikit saja,” tolak Muawiyah.
Lalu Yazid pun berkata: “Anakku! Kalau ibu
ini rela dengan uang sedikit, maka aku tidak rela
kecuali dengan uang banyak. Kalau ibu ini tidak
mengetahui diriku, maka aku mengetahui diriku
sendiri! Berikan semua uang itu kepadanya!”

Kisah inspiratif 7

 SATU-SATU

Aqil bin Abi Thalib (saudara kandung Ali bin
Abi Thalib) memihak Muawiyah bin Abi Sufyan.
Maka tidak heran jika Muawiyah selalu sungguh-
sungguh berusaha mengambil hatinya.
Ketika Ali bin Abi Thalib telah wafat karena
pembunuhan dan semua urusan telah berada di
tangan Muawiyah, dia merasa terbebani dengan
Aqil di sampingnya. Dia selalu mengejek Aqil.
Pada suatu hari Muawiyah sedang duduk ber-
sama Aqil dikerumuni oleh pengikut-pengikutnya,
lalu Muawiyah berkata kepada orang-orang di seke-
lilingnya:
“Tahukah saudara-saudara? Siapakah Abu Lahab
yang difirmankan oleh Allah: Celakalah Abu Lahab
dan celakalah!”
“Kami tidak tahu!” jawab orang-orang di seke-
lilingnya.
“Abu Lahab adalah pamannya,” jawab Muawiyah
sambil menunjuk kepada Aqil.
Spontan Aqil pun menimpali: “Dan apakah
saudara-saudara tahu, siapakah istri Abu Lahab
yang difirmankan oleh Allah: Dan istri Abu Lahab
(pun celakalah pula) yang membawa kayu dan di lehernya
ada tambang yang kasar?”
“Kami juga tidak tahu!” jawab orang-orang di
sekelilingnya.
“Istri Abu Lahab adalah bibinya,” jawab Aqil
sambil menunjuk kepada Muawiyah.
Istri Abu Lahab adalah Ummi Jamil binti Harb
bin Umayyah bin Abdi Syams. Sedangkan Muawiyah
adalah Muawiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin
Umayyah.

Kisah inspiratif 6

 BERAPAKAH NILAINYA?

Sultan Harun ar-Rasyid meminta kehadiran
seorang ulama, Imam Ibnus Sammak, untuk mem-
berinya nasihat. Setelah Imam Ibnus Sammak ber-
ada di hadapanya, sultan bertanya sambil meme-
gang segelas air minum:
“Hai Imam, berikanlah nasihat kepadaku!”
“Ya Amiral Mukminin!” kata Ibnus Sammak,
"Jika didunia ini tidak ada lagi air, dan yang ada hanya segelas ini saja, kalau ada orang yang ingin merebut segelas air
dari tangan Tuan, apakah Tuan mau mempertahan-
kannya dengan taruhan kerajaan Tuan?”
“Oh... tentu!” jawab sultan.
“Kalau air segelas itu sudah Tuan minum lalu
tertahan di perut Tuan sehingga Tuan tidak bisa
mengeluarkannya dengan kencing, apakah Tuan
akan mempertaruhkannya dengan kerajaan Tuan?”
tanya Ibnus Sammak lagi.
“Oh... tentu saja!”
Ibnus Sammak lalu berkata: “Kalau begitu apa-
lah artinya kerajaan yang nilainya tidak menyamai
segelas air?”

40 tahun 'isa dibumi

 Hikmah turunnya nabi isa

Wahai Shahabat.

Barangkali, hikmah turunnya beliau adalah : sebagai bantahan
terhadap orang-orang Yahudi yang mengklaim bahwa mereka telah
membunuh 'isa as, maka Allah menjelaskan kedustaan mereka.
sebaliknya justru 'isa as inilah yang akan membunuhi mereka dan
membunuh pemimpin mereka, Dajjal.
Ada pula yang mengatakan : Ketika 'isa as mengetahui
keutamaan umat Rasulullah saw maka ia berdoa kepada Allah agar
menjadikan dirinya termasuk dari umat tersebut. Maka, Allah
mengabulkan doanya dan tetap mempertahankan hidupnya hingga
kelak turun di akhir zaman untuk memerintah dengan syariat Islam. Selain itu, ketika beliau turun kelak, maka terlihatlah kebohongan orang-orang Nasrani dalam klaim batil mereka dan Allah akan
membinasakan seluruh agama pada zaman beliau, kecuali Islam.
Sebagian lagi mengatakan : Bahwa rurunnya 'isa as dari
langit disebabkan oleh sudah dekatnya masa ajalnya agar ia bisa
dikubur di bumi, karena tidak ada makhlukyang tercipta dari tanah
untuk mati di selainnya. Maka, masa turunnya itu bertepatan dengan
kemunculan Dajjal, lantas 'isa as membunuhnya, yang dengan
begitu ia telah membebaskan pengepungan terhadap umat Islam di
Baitul maqdis dan mencegah fitnah terbesar sejak penciptaan Adam as
hingga terjadinya Kiamat.
'isa as adalah nabi terakhir dari Bani Israil. Ia juga
merupakan salah satu Rasul Ulul'azmi. Rasulullah Saw adalah
manusia paling istimewa dan paling dekat dengannya. 'isa as pun telah
mengabarkan berita tentang Rasulullah Saw maka tidak ada nabi di
antara keduanya. 'isa as akan dikubur di Madinah bersama Rasulullah
Saw. Yang kita yakini adalah bahwa beliau sekarang ada di langit,
menunggu izin untuk turun.



Kisah Inspiratif 5

 SEPERTI SETAN


Fadhal bin Arabi’ adalah orang yang terkenal
ganteng. Pada suatu hari dia makan bersama Faraj
bin az-Zahaji yang buruk rupa. Tiba-tiba datanglah
seorang perempuan cantik ikut “nimbrung” makan.
“Apa Anda mempunyai teman?” tanya Fadhal.
“Tidak!” jawab si perempuan.
“Maukah Anda aku beri teman yang dekat
dengan Amirul Mukminin?” tanya Fadhal.
“Jawabannya nanti setelah makan,” jawab si
perempuan
Usai makan, perempuan itu bertanya kepada
Fadhal: “Apakah Anda ada sedikit mengerti ayat
Al-Qur’an?”
“Ya, aku sedikit mengerti,” jawab Fadhal.
Perempuan itu lalu berkata: “Allah SWT ber-
firman: Waman yakun asy-syaithânu lahu qarînan fasâ’a qarînâ (dan barang siapa setan itu menjadi teman-
nya, maka setan itu sejelek-jeleknya teman).”

Kisah inspiratif 4

 GOLONGAN SAPI

Utsman al-Waraq berkata: Pada sutu hari aku
melihat penyair al-Attaby makan di jalan, lalu aku
pun menegurnya:
“Tidakkah Anda malu makan di jalan karena
ditonton orang yang berlalu-lalang, padahal Anda
seorang sastrawan yang terhormat.”
“Orang-orang mana yang Anda maksud?”
tanya al-Attaby.
“Yang berlalu-lalang itu, bukankah mereka
manusia?” tegas Utsman.
Al-Attaby pun berkata: “Kemarilah Anda,
akan aku buktikan siapakah sebenarnya mereka!”
Lalu al-Attaby berdiri di suatu tempat yang
agak tinggi dan dia pun berkhotbah. Dia mem-
berikan nasihat kepada mereka: “Wahai Manusia!
Dalam satu riwayat dikatakan: Barang siapa lidah-
nya bisa sampai ke lubang hidung, dia tidak akan
masuk neraka.”
Maka orang-orang yang berdesakan itu masing-
masing mengeluarkan lidahnya agar sampai ke lu-
bang hidungnya.
Dan, setelah mereka bubar al-Attaby berkata
kepada Utsman: “Kini Anda pasti yakin bahwa
mereka adalah serombongan sapi-sapi bukannya
manusia.”

Kisah inspiratif2

INILAH DUNIA!


Nabi Nuh a.s. berumur sampai seribu tahun.
Ketika menjelang wafat salah seorang dari kaum-
nya berkata: “Ya Nabiyyallah! Sifatkanlah dunia
kepada kami!”
Nabi Nuh a.s. menjawab: “Dalam umurku yang
setua ini aku tidak pernah menemukan dunia ini
kecuali bagaikan sebuah rumah yang berpintu dua,
dari salah satunya aku masuk lalu aku keluar dari
pintu yang lain.”



Kisah inspiratif 1

 assalaamu'alaikum

  Hai sob ( sobat ) kali ini dalam Al Hikmah ana akan memuat kisah2 inspiratif, penghibur jiwa. Kisah2 pendek tapi sarat makna dan terkadang berisi dialog2 yang jawabannya bisa membungkam sipenanya dan bahkan enak untuk dibaca.inspiratif.

 

 ITULAH SEBABNYA

Seorang anak laki-laki, Mubarak al-Ghulam,
tidak mau belajar kecuali kepada seorang guru
yang bernama Syaikh Shalih al-Khuraisy, padahal
guru-guru lainnya juga banyak.
“Mengapa kamu berbuat seperti itu,” tanya
orang-orang kepada Mubarak.
“Karena setiap kali saya datang kepada Syaikh
Shalih, saya selalu diberi ilmu dan dijamu dengan
makanan, sedangkan oleh guru-guru lain saya hanya
diberi ilmu tetapi tidak dijamu,” jawab Mubarak.